Skip to main content

Tuhan Membebaskan dari Kesesatan

Sabtu, 18 Juni 2022

Ayat Bacaan

  • Bacaan Pagi: Pengkotbah 4:17; 5:1-6
  • Bacaan Malam: Mazmur 44:10-20

Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.

Mazmur 19:13 TB

Renungan

Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan bahwa Tuhan membebaskan kita dari dosa dan kesesatan. Tidak sadar telah melakukan kesalahan bisa saja terjadi pada siapapun. Dan kesadaran muncul, biasanya setelah merasakan akibat dari perbuatan yang tidak disadari itu. Terasa sulit memang, menilai serta mengetahui bahwa yang kita perbuat adalah kesesatan.

Pemazmur jujur memahami keberadaannya, kesadaran semestinya membangun hidupnya, agar berkenan bagi Tuhan. Tindakan yang didasarkan pada kesadaranlah yang seharusnya menata sikap dan perbuatan. Karena itu, seperti permohonan pemazmur, biarlah kita juga jujur dihadapanNya, bahwa kemampuan akal berpikir yang dianugerah pada kita, sering tidak terkelola.

Mari bercermin pada kebenaran firmanNya, sehingga kitapun mampu mengetahui dan menilai diri sendiri, bahwa kita sering sesat dalam prilaku. Menguji tindakan dan sikap, biarlah kita mendasarkannya dengan FirmanNya.

Bagi Tuhanlah penilaian yang sebenarnya, apakah dari kita sesungguhnya setia menuruti jalanNya. Dan bagi Tuhan ada pengampunan, ketika kita tidak sadar telah berbuat salah dihadapanNya. Bukakan hati padaNya. Dengar FirmanNya, imani, tetap semangat, pantang menyerah. Amin.

Doa: 🙏

“Bapa Surgawi, biarlah kasihMu selalu membaharui kesadaran kami. Amin!”

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Menambah atau Mengurangi PerintahTuhan

Selasa, 28 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:1 Timotius 6:11-16 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 11:1-11 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Ulangan 4:2 TB Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan mengimani dan berpegang pada perintah Tuhan. Tuhan menginginkan umat kudus bagiNya, yang mendasarkan kehidupannya serta berpegang didalam kebenaran FirmanNya. Kehendak diri manusia, juga seleranya tidaklah sama. Dan setiap orang, jika hidupnya dibentuk dan diarahkan pola berpikirnya, maka akan cenderung mengutamakan egonya. Anugerah Tuhan pada kita, adalah firmanNya dan terwujud pada pemberian FirmanNya serta dalam hadirnya Yesus dalam hidup kita. Yesus penggenapan Firman, mengajarkan dan membawa kita hidup di dalam kehendak Allah, Bapa kita. Meneladani dan mendengar pada Yesus di dalam hidup kita, membawa kita mutlak hidup di

Tuhan sebagai Hakim

Rabu, 22 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:1 Korintus 1:20-25 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 6:1-24 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. 1 Korintus 4:4 TB Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan bahwa Tuhanlah yang menjadi Hakim atas manusia. Paulus berusaha membela dirinya, karena dia mengetahui ada sekelompok orang di jemaat Korintus berusaha merendahkannya serta meragukan jabatan ke-rasulannya. Pembelaan dirinya, bukan semata untuk membenarkan dirinya dan untuk memposisikan diri seolah-olah bersih dan beres dari berbagai kekurangan. Paulus tidak memposisikan dirinya untuk dibenarkan oleh siapapun. Namun, dia menasehatkan bahwa yang berwenang menjadi Hakim atas manusia dan kapan saatnya Penghakiman itu, yaitu kewenangan Tuhan (5). Bukan berarti, setiap kita boleh bertindak sesuka hati dan boleh menolak teguran dari siapapun. Biarlah kita bertindak atas dasar kebenaran F

Pembangunan Rumah Tuhan

Sabtu, 25 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:Markus 2:1-12 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 8:22-28 Tuhan menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah Tuhan semesta alam, Allah mereka, Hagai 1:14 Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan bahwa Tuhan memberi roh semangat bagi kita mengerjakan kehendakNya. Pembangunan Rumah Tuhan, terbengkalai, setelah runtuh, karena umat Israel lebih mementingkan pembangunan rumah mereka. Dan nabi Hagai, menegur umat, agar mereka mementingkan pembangunan Rumah Tuhan. Kehadiran Rumah Tuhan secara fisik, adalah pertanda dari hadirnya Tuhan ditengah-tengah umatNya, Dia ada dan berdiam di BaitNya. Bukan berarti, Tuhan berupaya dikurung oleh umatNya disebuah bangunan, tidak. Dia kita imani, adalah Tuhan Yang Mahahadir. Dinyatakan nats ini pada kita, Tuhan yang menggerakka