Skip to main content

Layakkah Engkau Marah?

Jumat, 3 Juni 2022

Ayat Bacaan

  • Bacaan Pagi: 1 Timotius 3:14-16
  • Bacaan Malam: Yosua 1:1-9

Tetapi firman TUHAN: ”Layakkah engkau marah?”

Yunus 4:4 TB

Renungan

Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan agar tetap setia menuruti perintahNya. Yunus dipanggil Tuhan menyerukan pertobatan penduduk kota Niniwe. Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur, Asyur musuh Israel.

Yunus bukannya taat melakukan perintah Tuhan, malah ia melarikan diri ke Tarsis. Yunus tidak menginginkan orang Niniwe bertobat dan mendapat kasih, sebaliknya, ia menginginkan agar mereka dihukum Tuhan.

Demikianlah isi hati Yunus yang sebenarnya. Ia tahu bahwa Allah akan mengampuni Niniwe bila bertobat, Yunus tidak mau hal itu terjadi. Ia menolak panggilan Tuhan, namun Tuhan mengejarnya sampai ia ada di dalam perut ikan besar yang menelannya atas penentuan Tuhan (1:1-17). Seluruh penduduk kota itu bertobat dan percaya kepada Allah Israel. “Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.” (4:1)

“Layakkah engkau marah?” Kebencian mengalahkan kewajiban Yunus selaku hamba Tuhan, bahkan lebih menyukai bila kota Niniwe dibinasakan Tuhan. Ia bukan hanya menghindar dari panggilan Tuhan, bahkan menyalahkan Tuhan. Ia marah kepada Tuhan atas pertobatan musuh bangsanya. Sikap Yunus ini juga acap kita lakukan. Selaku hamba Tuhan dan seorang percaya, kebencian adalah musuh yang sesungguhnya.

Dosa telah menumpuk dalam hati dan mengintip kita untuk melawan perintah Tuhan dengan kebencian. Membenci musuh adalah dosa yang seringkali kita benarkan bahkan untuk menyalahkan Tuhan.

Tuhan kita bukanlah musuh bagi manusia melainkan mengasihi semua orang. Karena dosa manusialah, Allah turun ke dunia untuk menyelamatkan kita dan semua orang dari hukumanNya. Dia, Allah yang mengasihi semua umat manusia. Dengar firmanNya, imani, tetap semangat. Amin!

Doa: 🙏

“Bapa Surgawi, kuatkanlah kami mengalahkan kebencian dalam hati kami. Amin!”

Comments

Popular posts from this blog

Jangan Menambah atau Mengurangi PerintahTuhan

Selasa, 28 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:1 Timotius 6:11-16 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 11:1-11 “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Ulangan 4:2 TB Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan mengimani dan berpegang pada perintah Tuhan. Tuhan menginginkan umat kudus bagiNya, yang mendasarkan kehidupannya serta berpegang didalam kebenaran FirmanNya. Kehendak diri manusia, juga seleranya tidaklah sama. Dan setiap orang, jika hidupnya dibentuk dan diarahkan pola berpikirnya, maka akan cenderung mengutamakan egonya. Anugerah Tuhan pada kita, adalah firmanNya dan terwujud pada pemberian FirmanNya serta dalam hadirnya Yesus dalam hidup kita. Yesus penggenapan Firman, mengajarkan dan membawa kita hidup di dalam kehendak Allah, Bapa kita. Meneladani dan mendengar pada Yesus di dalam hidup kita, membawa kita mutlak hidup di

Tuhan sebagai Hakim

Rabu, 22 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:1 Korintus 1:20-25 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 6:1-24 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan. 1 Korintus 4:4 TB Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan bahwa Tuhanlah yang menjadi Hakim atas manusia. Paulus berusaha membela dirinya, karena dia mengetahui ada sekelompok orang di jemaat Korintus berusaha merendahkannya serta meragukan jabatan ke-rasulannya. Pembelaan dirinya, bukan semata untuk membenarkan dirinya dan untuk memposisikan diri seolah-olah bersih dan beres dari berbagai kekurangan. Paulus tidak memposisikan dirinya untuk dibenarkan oleh siapapun. Namun, dia menasehatkan bahwa yang berwenang menjadi Hakim atas manusia dan kapan saatnya Penghakiman itu, yaitu kewenangan Tuhan (5). Bukan berarti, setiap kita boleh bertindak sesuka hati dan boleh menolak teguran dari siapapun. Biarlah kita bertindak atas dasar kebenaran F

Pembangunan Rumah Tuhan

Sabtu, 25 Juni 2022 Ayat Bacaan Bacaan Pagi:Markus 2:1-12 Bacaan Malam: Hakim-Hakim 8:22-28 Tuhan menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah Tuhan semesta alam, Allah mereka, Hagai 1:14 Renungan Firman Allah kekuatan kita, dengan Firman Allah kita diingatkan bahwa Tuhan memberi roh semangat bagi kita mengerjakan kehendakNya. Pembangunan Rumah Tuhan, terbengkalai, setelah runtuh, karena umat Israel lebih mementingkan pembangunan rumah mereka. Dan nabi Hagai, menegur umat, agar mereka mementingkan pembangunan Rumah Tuhan. Kehadiran Rumah Tuhan secara fisik, adalah pertanda dari hadirnya Tuhan ditengah-tengah umatNya, Dia ada dan berdiam di BaitNya. Bukan berarti, Tuhan berupaya dikurung oleh umatNya disebuah bangunan, tidak. Dia kita imani, adalah Tuhan Yang Mahahadir. Dinyatakan nats ini pada kita, Tuhan yang menggerakka